Level Komunikasi, Jenis-Jenis Komunikasi Berdasarkan Audiens

Level Komunikasi, Jenis-Jenis Komunikasi Berdasarkan Audiens

Setiap hari kita melakukan komunikasi. Kegiatan ini bahkan merupakan kegiatan utama dalam kehidupan sehari-hari.

Komunikasi dipahami sebagai proses penyampaian pesan (ide, pemikiran, informasi). Banyak pengertian komunikasi yang dikemukakan para ahli. Salah satunya oleh Barelson dan Steiner (1964) di laman Konsep Komunikasi.

”Communication is the transmission of information, ideas, emotions, skills, etc., by the use of symbols – words, pictures figures, graphs, etc.”

Komunikasi adalah transmisi informasi, ide, emosi, keterampilan, dll., dengan menggunakan simbol – kata, gambar, angka, grafik, dll.

Kita berkomunikasi dalam berbagai level atau tingkatan. Berikut ini level komunikasi atau tingkatan dalam komunikasi.

Contents

Level Komunikasi

Level komunikasi adalah tingkatan komunikasi berdasarkan audiens atau komunikan. R. Wayne Pace dkk. dari Brigham Young University dalam bukunya Techniques for Effective Communication (1979) membagi komunikasi atas tiga tipe, yakni komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi khalayak.

Pakar lain, Cassandra L. Book dkk. dalam Human Communication (1980) membagi komunikasi atas lima tipe atau level sebagai berikut:

  1. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
  2. Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication)
  3. Komunikasi Organisasi (Organizational Communication)
  4. Komunikasi Massa (Mass Communication)
  5. Komunikasi Publik (Public Communication).

Level atau tipe komunikasi lainnya antara lain dikemukakan Joseph A DeVito dari City University of New York dalam bukunya Communicology (1982). Ia menyebutkan level komunikasi terdiri dari komunikasi
antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi publik, dan komunikasi massa.

Berikut ini penjelasan masing-masing level, tipe, atau jenis komunikasi dari para ahli tersebut.

1. Komunikasi Intrapribadi

Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri.

Menurut Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2010), komunikasi intrapersonal menjadi landasan bagi komunikasi interpersonal dan komunikasi dalam konteks lainnya.

Komunikasi intrapersonal menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan komunikasi. Karena keefektifan komunikasi sangat dipengaruhi oleh proses komunikasi dengan diri sendiri (komunikasi intrapersonal).

Salah satu contoh komunikasi intrapersonal adalah berpikir yang merupakan bentuk komunikasi paling sering dilakukan manusia. Misalnya, berpikir tentang aktivitas apa yang akan dilakukan hari ini.

Herri Susanto dalam Communication Skills (2014) menyebutkan contoh komunikasi intrapersonal antara lain meditasi, melamun, bermimpi, berdiam diri, menulis, introspeksi diri, dan masih banyak lagi.

2. Komunikasi Antarpribadi

R. Wayne Pace (1979) menyebutkan komuikasi interpersonal adalah komunikasi yang melibatkan dua orang atau lebih secara tatap muka (interpersonal communication is communication involving two or more people in a face to face setting).

Hafied Cangara dalam Pengantar Ilmu Komunikasi (2016) menyebutkan, komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka.

Misalnya, percakapan antara dua orang yang saling mengenal dan tidak sengaja bertemu. Percakapan ini berlangsung spontan dan tanpa direncanakan.

Contoh komunikasi interpersonal adalah dua orang sahabat yang saling mencurahkan isi hatinya, pertengkaran antartetangga, senda gurau kakak serta adik, perbincangan dosen dan mahasiswa saat bimbingan skripsi, dialog antara dokter serta pasien, dan lain sebagainya.

Proses komunikasi antarpribadi juga terjadi melalui perantara media, seperti telepon atau surat menyurat. Namun, menurut Everett M. Rogers (1986), proses komunikasi yang menggunakan sarana telepon kurang kena jika digolongkan sebagai komunikasi massa atau komunikasi antarpribadi. Alasannya, itu berlangsung tidak secara tatap muka atau berhadapan langsung.

Kesimpulannya, komunikasi antarpibadi atau komunikasi antar individu ini dibagi dua jenis yaitu dengan tatap muka dan menggunakan alat atau media. Intinya, komunikasi ini berlangsung antara dua orang.

Esensi komunikasi antarpribadi terletak pada sifat pesannya. Jika pesan komunikasi itu bersifat pribadi, apakah dilakukan dalam bentuk tatap muka atau menggunakan teknologi dalam bentuk apa pun, maka tetap digolongkan sebagai komunikasi antarpribadi.

3. Komunikasi Kelompok

Level komunikasi ketiga adalah komunikasi kelompok (group communication). Komunikasi kelompok adalah komunikasi komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok seperti dalam rapat, pertemuan, konferensi, dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984).

Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih.

Dan B. Curtis, James J.Floyd, dan Jerril L. Winsor (2005) menyatakan komunikasi kelompok terjani ketika tiga orang atau lebih bertatap muka, biasanya di bawah pengarahan seorang pemimpin untuk mencapai tujuan atau sasaran bersama dan mempengaruhi satu sama lain.

Komunikasi kelompok berbeda denga komunikasi organisasi. Organisasi memang sebuah kelompok, tetapi tidak semua kelompok dapat dikategorikan organisasi.

Organisasi memiliki struktur dan peraturan yang harus ditaati oleh pengurus dan anggota, sementara kelompok bisa saja tidak berstruktur dan anggotanya tidak terikat oleh aturan, melainkan hanya diikat oleh kebersamaan dan ikatan emosional.

Jadi, komunikasi kelompok dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih dan saling berinteraksi satu sama lain.

4. Komunikasi Publik

Komunikasi publik menunjukkan proses komunikasi kepada khalayak luas. Rusdiana dalam buku Etika Komunikasi Organisasi (2018) menjelaskan, komunikasi publik adalah proses komunikasi di mana pesan disampaikan oleh komunikator kepada khalayak yang lebih besar atau masyarakat dalam situasi tatap muka.

Komunikasi publik juga bisa diartikan sebagai proses komunikasi secara tatap muka atau lewat media, seperti radio, televisi, media daring, media luar ruang, dan sebagainya.

Ringkasnya, komunikasi publik adalah menyampaikan pesan kepada audiens yang luas baik secara langsung seperti public speaking atau pidato di depan massa, maupun melalui media. Namun, khusus melalui media, ada jenis komunikasi massa (mass communication).

Tipe atau level komunikasi publik biasanya ditemui dalam berbagai aktivitas seperti rapat akbar, khotbah, pengarahan, dan ceramah.

5. Komunikasi Massa

Komunikasi massa didefinisikan sebagai proses komunikasi kepada orang banyak melalui media massa, baik media cetak (surat kabar, majalah), media penyiaran (radio, televisi), maupun media online (media siber/internet). Karenanya, dalam bahasa Inggris, komunikasi massa disebut juga “communicating with media”.

Menurut John R Bittner, komunikasi massa adalah pesan yang dapat dikomunikasikan atau disampaikan melalui media massa kepada sejumlah besar orang secara sekaligus.

Komunikasi massa dilakukan para wartawan setiap hari melaui berita yang dibuatnya. Komunikasi massa juga dilakukan non-wartawan dengan menjadi narasumber yang diwawancara, menjadi narasumber talkshow,

Josep A Devito mengatakan komunikasi massa merupakan komunikasi yang ditujukan kepada khalayak ramai atau massa yang banyak. Menurut Devito, komunikasi massa dapat dilakukan oleh beberapa lembaga melalui media-media seperti televisi, radio, surat kabar, film, buku serta majalah.

Komunikan dalam komunikasi massa adalah lembaga atau institusi yang terdiri dari banyak orang, misalnya dalam penerbitan surat kabar ada pimpinan redaksi, redaktur (editor), reporter, korektor, dan bagian iklan.

Dalam media penyiaran radio dan televisi misalnya ada programer, juru kamera, reporter, penyiar, presenter, juru make-up, dekorator, teknisi, dan sebagainya.

Karena itu proses penyampaian pesan dalam komunikasi massa lebih formal, terencana, dan lebih rumit.

Pesan komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya lambat (tertunda) dan sangat terbatas. Tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang makin canggih, khususnya media massa elektronik seperti radio, televisi dan internet, maka umpan balik dari khalayak bisa dilakukan dengan cepat.

Sifat penyebaran pesan melalui media massa berlangsung cepat, serempak, dan luas. Level komunikasi massa ini mampu mengatasi jarak dan waktu, serta tahan lama kalau didokumentasikan.

Demikian Level Komunikasi, Jenis-Jenis Komunikasi Berdasarkan Audiens. Jika Anda ingin melakukan komunikasi melalui media radio, podcast, atau vlog, Anda bisa gunakan jasa syuting, podcasting, dan editing video Katalisnet. Anda juga bisa membuat konten sambil siaran langsung di radio di Radio Maja FM Bandung.*

Video: Pengertian Komunikasi

 

Related posts