Katalisnet.com — Interview Podcast adalah salah satu jenis format podcast berisi wawancara podcaster atau host dengan narasumber (tamu).
Jenis podcast wawancara banyak digunakan podacaster Indonesia karena “hanya” butuh narasumber, topik, dan bertanya. Narasumber populer bisa mendongkrak popularitas sebuah podcast.
Dalam wawancara untuk interview podcast, mendengarkan (listening) adalah tugas terbesar. Selain bertanya, menggali informasi lebih dalam, dan membuat tamu nyaman selama wawancara berlangsung, Anda harus menjadi pendengar yang baik sekaligus aktif dan kritis.
Contents
Interview Podcast: Tips Wawancara
Berikut ini tips wawancara untuk konten interview podcast. Siapa pun tamu (narasumber) yang berhasil Anda undang ke studio podcast Anda.
1. Siapkan Daftar Pertanyaan
Setelah menentukan narasumber dan topik, langkah teknis Anda sebagai podcaster adalah menyiapkan daftar pertanyaan.
Sangat penting untuk menemukan beberapa sudut kreatif untuk item yang ingin Anda tanyakan.
Ingatlah, jika Anda mengajukan pertanyaan yang sama yang telah dijawab tamu Anda sebelumnya pada wawancara podcast lainnya, Anda mungkin akan mendapatkan jawaban yang sudah dilatih sebelumnya.
Oleh karena itu, menyiapkan daftar pertanyaan sebelum melakukan wawancara merupakan langkah penting. Daftar pertanyaan yang Anda siapkan akan berfungsi sebagai “template” untuk podcast Anda.
Anda memiliki opsi untuk menyimpang dari daftar dan menyusun ulang pertanyaan, tergantung pada jawaban yang Anda dapatkan.
Anda mungkin tidak bisa menanyakan semua pertanyaan yang terdaftar, tetapi itu akan berfungsi sebagai pengingat dan kesempatan untuk menggali lebih dalam topik apa pun yang Anda diskusikan.
Berikut ini beberapa petunjuk yang perlu diingat saat menyusun pertanyaan.
- Hindari Yes No Question. Ini termasuk kategori “pertanyaan tertutup”, yaitu pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban “ya” atau “tidak”.
- Ajukan pertanyaan hanya satu per satu; satu pertanyaan untuk satu kesempatan bertanya.
- Ajukan pertanyaan yang memungkinkan tamu untuk menjelaskan. Pertanyaan “mengapa” (why) adalah pertanyaan terbaik dalam wawancara –untuk mendapatkan jawaban panjang.
- Tunjukkan daftar pertanyaan kepada tamu sebelum wawancara (jika mungkin) untuk memastikan bahwa mereka merasa nyaman untuk menjawabnya.
- Tetap fleksibel dan terbuka selama percakapan. Jangan terpaku pada daftar pertanyaan yang sudah disiapkan.
2. Berikan Suasana Hangat dan Ramah
Suasana yang ramah memainkan peran penting dalam mendapatkan tanggapan terbaik dari orang yang Anda wawancarai.
Anda perlu membuat tamu Anda merasa nyaman untuk memulai percakapan yang ramah, mendapatkan jawaban yang informatif, dan menghibur audiens Anda.
Ketahuilah bahwa tamu yang senang dan nyaman merespons dengan antusias dan memberikan informasi yang lebih keren dengan nada bersahabat. Ini pada akhirnya menguntungkan audiens Anda. Cobalah tips-tips ini untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi wawancara Anda.
- Beri tahu tamu Anda sebelum wawancara bahwa ini akan menjadi percakapan yang bersahabat
- Bagikan semua detail tentang wawancara dengan tamu Anda sebelum sesi
- Tawarkan narasumber untuk melihat pertanyaan wawancara untuk membantu mereka merasa nyaman dan santai
- Tunjukkan kepada tamu Anda bahwa Anda antusias dalam melakukan wawancara
3. Ketahui subjek Anda
Wawancara Anda akan gagal jika Anda tidak menunjukkan rasa ingin tahu tentang siapa yang Anda wawancarai dan apa yang mungkin dia katakan.
Apa yang Anda lakukan jika Anda tidak benar-benar ingin tahu tentang orang yang Anda wawancarai? Anda bertindak seolah-olah… atau tidak repot-repot melakukan wawancara.
Itu berarti melakukan penelitian untuk mengetahui siapa orang yang Anda wawancarai, apa yang dia ketahui atau lakukan lebih baik dari siapa pun, dan suasana apa yang perlu Anda ciptakan untuk membuatnya nyaman.
Ini terutama benar jika Anda tidak mengenal orang tersebut.
Wawancara bukanlah kesempatan bagi Anda untuk mengenal subjek Anda dengan lebih baik (meskipun Anda akan melakukannya). Wawancara adalah kesempatan Anda untuk menjadi saluran yang memungkinkan audiens Anda untuk mengetahui subjek Anda lebih baik.
Anda memimpin audiens dalam perjalanan menuju pikiran orang yang Anda wawancarai. Jangan biarkan orang buta menuntun orang buta.
4. Cari tahu persimpangan antara subjek dan audiens
Lakukan Riset tentang Tamu Anda. Anda harus berhati-hati saat meneliti tamu Anda. Melakukan terlalu banyak akan membuat percakapan Anda terasa kaku.
Inilah mengapa melakukan penelitian Anda sangat penting. Ini memungkinkan Anda menjawab pertanyaan yang sangat sederhana ini:
- Pengetahuan atau pengalaman apa yang dimiliki orang yang Anda wawancarai yang paling menguntungkan audiens Anda?
Jika Anda tidak menanyakan pertanyaan ini kepada diri sendiri sebelum setiap wawancara, maka wawancara Anda gagal. Karena mereka tidak memberikan nilai yang semestinya kepada audiens Anda.
5. Jangan ganggu
Hindari mengganggu narasumber Anda saat mereka berbicara. Ini bisa dianggap kasar dan biasanya sangat menjengkelkan bagi pendengar.
Tentu saja, mungkin ada saatnya Anda perlu menginterupsi tamu Anda agar percakapan kembali ke jalurnya. Tugas Anda adalah memberi tamu Anda pertanyaan yang tepat, dan biarkan mereka mengambilnya dari sana.
Jika tamu Anda menyebutkan sesuatu yang ingin Anda gali lebih dalam, tuliskan di buku catatan dan angkat ketika mereka selesai menyampaikan maksudnya.
Selain itu, saat tamu Anda berbicara, tetaplah diam. Anda mungkin tergoda untuk menyuarakan persetujuan dengan suara seperti “ohhh” atau “hemmm”. Tapi ini mengacaukan rekaman Anda dan menghilangkan apa yang dikatakan tamu Anda, jadi sebaiknya ditinggalkan.
Tentu saja jika tamu Anda mengatakan sesuatu yang lucu, tentu saja tertawa! Tapi selain tertawa, tetaplah diam saat tamu Anda berbicara. Melakukannya akan menghasilkan wawancara yang jauh lebih baik.
6. Berlatih Mendengarkan Secara Aktif
Cobalah untuk tidak terobsesi dengan pertanyaan berikutnya yang akan Anda ajukan saat tamu Anda berbicara. Mendengarkan. Jika tidak, Anda akan benar-benar kehilangan maksud yang mereka buat dan tanggapan Anda akan terasa canggung dan terputus-putus.
Ini bisa jadi sulit ketika Anda baru memulai. Tentunya Anda tidak menginginkan udara mati setelah tamu Anda selesai berbicara, jadi mengingat pertanyaan berikutnya di kepala Anda dapat membuat Anda merasa lebih siap. Tapi itu akan mencegah percakapan menjadi mengalir secara nyata.
Saat tamu Anda berbicara, perhatikan baik-baik. Cobalah untuk memvisualisasikan hal-hal yang mereka katakan.
Melakukan hal itu akan membantu Anda merumuskan respons yang lebih alami, dan wawancara Anda akan terdengar lebih baik untuk itu.
Jika yang terburuk menjadi yang terburuk dan pikiran Anda menjadi kosong (itu terjadi!), Anda selalu memiliki daftar pertanyaan untuk digunakan kembali.
Jadilah Pendengar Aktif!
Anda harus menjadi pendengar aktif agar wawancara berdampak dan informatif. Jangan terburu-buru ke pertanyaan berikutnya sampai tamu Anda selesai menjawab pertanyaan pertama.
Jika Anda tidak mendengarkan jawaban lengkapnya, Anda akan kehilangan maksud yang dibuat oleh tamu Anda. Tanggapan Anda atas pertanyaan yang belum selesai akan terasa terputus-putus dan canggung.
Demikian Interview Podcast: Tips Wawancara yang baik. Ajukan pertanyaan ringkas, to the point, dan biarkan narasumber jauh lebih banyak bicara ketimbang Anda. Good Luck!
Sumber: Copyblogger, Podcast, Podcastpros