Magang dan Pengaruhnya Terhadap Kewirausahaan

Magang dan Pengaruhnya Terhadap Kewirausahaan
Kemenkopukm

Katalis.net — Magang menjadi salah satu program yang akan dijalankan oleh pemerintah untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan bagi masyarakat.

Untuk seseorang yang ingin masuk ke dunia wirausaha, mungkin sulit untuk mengetahui dari mana harus memulai. Ada banyak keterampilan yang perlu dikembangkan, seseorang perlu membangun jaringan dan mulai menciptakan reputasi.

Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM akan melaksanakan program magang untuk menumbuhkan wirausaha baru di kalangan pemuda dan pelajar.

Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim menegaskan bahwa pihaknya selalu berupaya untuk memberikan kontribusi dalam usaha meningkatkan semangat berwirausaha bagi masyarakat.

Selain itu, lanjut Arif, program ini juga sebagai upaya untuk mengurangi jumlah pengangguran dan pengentasan kemiskinan sehingga tercipta peluang lapangan kerja.

“Sasaran akhir dari program ini adalah tumbuhnya wirausaha – wirausaha baru yang mampu menggerakan ekonomi masyarakat,” tandas Arif.

Namun, Arif menekankan, penumbuhan wirausaha baru tersebut memerlukan tahapan-tahapan proses yang tidak instan.

Read More

Diperlukan adanya perubahan pola pikir generasi muda, peningkatan motivasi berwirausaha, minat, semangat, serta cara-cara memulai wirausaha.

Proses perubahan ini dapat dilakukan melalui kegiatan kongkrit. Salah satunya melalui kegiatan magang bagi pemuda,” imbuh Arif.

Dalam kegiatan ini para pemuda akan ditempatkan dan belajar secara langsung pada pelaku usaha selama periode waktu tertentu.

Menurut Arif, program magang ini untuk memberikan pengalaman dan menjembatani pemahaman para pemuda terhadap aktivitas dunia kerja dan dunia usaha dengan cara bekerja secara paruh waktu selama jangka waktu tertentu.

“Jadi, mereka mengetahui secara lebih utuh profil, karakter dan pola kerja dunia usaha,” kata Arif.

Pengetahuan dan Ketrampilan

Selain itu, mereka juga akan mendapatkan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan di bidang tertentu agar memiliki daya saing untuk menjadi pekerja profesional maupun wirausahawan di masa yang akan datang.

“Program magang ini difokuskan untuk pelajar lulusan SMA/sederajat, mahasiswa, lulusan perguruan tinggi, dan masyarakat pelaku UKM yang berusia maksimal 40 tahun,” jelas Arif.

Hal ini dilakukan mengingat tingginya jumlah pengangguran dari kalangan tenaga terdidik yaitu lulusan SLTA atau sederajat yang merupakan kaum muda Indonesia yang masih kurang berminat untuk menjadi wirausaha.

Penyebabnya, menurut Arif, sistem pendidikan nasional yang kurang memberikan pengetahuan soft-skill, adanya budaya dalam masyarakat, dan tidak memiliki enterpreneurship dimana pada umumnya orang tua berkeinginan anaknya setelah menyelesaikan pendidikan menjadi seorang pegawai/karyawan.

Arif berharap , program magang ini dapat memberikan manfaat, tidak hanya bagi para peserta, calon wirausaha baru, tetapi juga Bagi pelaku Usaha Mikro dan Kecil tempat magang.

Melalui kegiatan magang ini diharapkan dapat tercipta interaksi dengan para pemuda, sarjana, dan narasumber yang akan memperkaya metode dan alat di dalam menjalankan aktivitas bisnis, meningkatkan kredibilitas dan tanggung jawab sosial perusahaan, serta sebagai sarana untuk mengidentifikasi peserta potensial untuk dijadikan mitra usaha maupun karyawan dalam pengembangan usahanya,” tukas Arif.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung Atet Dedi Handiman mengatakan, Pemkot Bandung telah mencanangkan 100 ribu wirausaha baru dengan mendorong warga agar menjadi enterpreneur yang tangguh, handal, dan profesional.

“Selain itu, mampu menciptakan usaha, bahkan mampu membuka lapangan kerja baru, khususnya di kalangan kaum milenial,” ujar Atet.

Atet berharap kegiatan ini dapat membantu para pemuda, wirausaha pemula, dan para pelaku usaha mikro dan kecil, untuk menjadi wirausaha yang sukses dan selalu berinovasi, serta menjalankan pemasaran online.

“Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan para peserta mendapatkan satu pencerahan untuk terus berkarya bersinergi, dan berkolaborasi,” pungkas Atet.

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *