Covid-19 Indonesia Tembus 1 Juta Kasus Positif

Presiden : Penanganan Covid-19 Utamakan Aspek Kesehatan
Ilustrasi pexels

Katalisnet.com, Jakarta — Kasus positif Covid-19 di Indonesia menembus angka 1 juta per Selasa (26/1/2021). Pemerintah mencatat ada 1.012.350 kasus sejak pandemi melanda.

Data Satgas Covid-19 Nasional menunjukkan, dari jumlah itu, sebanyak 820.356 orang dinyatakan telah pulih, 163.526 orang menjalani perawatan di RS atau isolasi mandiri, sementara 28.468 orang lainnya meninggal dunia.

Lonjakan kasus positif Covid-19 terjadi sejak masuk Januari 2021. Jumlah kasus positif baru beberapa kali berada di atas angka 10 ribu dalam satu hari.

Sejumlah daerah dilaporkan sudah kekurangan ranjang khusus pasien virus corona yang membutuhkan perawatan. Tingkat keterisian atau bed occupancy rate rumah sakit sudah mencapai 80 persen di beberapa daerah.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengendalikan virus, mulai dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), PSBB proporsional, hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) saat ini.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap dua langkah yang mesti ditingkatkan untuk menangani pandemi Covid-19 usai jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia menembus angka 1 juta.

Budi mengatakan, cara pertama adalah memperketat kedisiplinan di masyarakat. Menurutnya, hal ini jadi cara paling ampuh mengurangi laju pertambahan kasus.

Read More

“Harus sangat disiplin memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Ini sangat susah dan ini tidak bisa dilakukan seorang diri oleh pemerintah tanpa bersama-sama rakyat dan komponen bangsa lainnya membangun gerakan disiplin ini,” kata Budi.

Budi berharap, masyarakat bisa membantu pemerintah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ia menyebut kedisiplinan bisa menyelamatkan diri dan lingkungan.

Cara kedua adalah menggencarkan tes (testing), penelusuran kontak (tracing), dan perawatan pasien (tracing). Budi berkata tiga hal itu adalah kewajiban pemerintah.

“Tanggung jawabnya ada di Kementerian Kesehatan untuk memastikan program testing dari rakyat yang diduga terkena agar kita bisa identifikasi dan mengurangi laju penularan,” ujar Budi. (Antara)

 

Related posts