Wagub Usul Jawa Barat Lockdown, Gubernur Bilang Tak Punya Duit

Wagub Usul Jawa Barat Lockdown, Gubernur Bilang Tak Punya Duit

Katalisnet.com, Bandung — Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengajukan rencana kebijakan lockdown se-Jawa Barat. Hal itu guna mengatasi penyebaran Covid-19 yang melonjak pascalibur lebaran.

Uu mengatakan, dirinya merasa sangat prihatin dengan pemberitaan bahwa sejumlah rumah sakit di wilayah Jabar disesaki pasien Covid-19.

“Untuk itu saya minta kepada Pak Gubernur (Ridwan Kamil) untuk mengeluarkan kebijakan yang tegas, bahkan ektrem sekaligus, yaitu dengan Lockdown. Bukan PPKM lagi, tapi lockdown se-Jawa Barat,” katanya dikutip PRFM News, Minggu (27/6/2021).

Uu mengatakan, opsi kebijakan lockdown bagi Jawa Barat sangat mendesak untuk diterapkan agar mobilitas masyarakat bisa dikurangi secara ekstrem.

“Apalagi kini sudah ada varian Covid-19 delta yang penyebarannya lebih ganas,” imbuhnya.

Sebelumnya, saat meninjau sebuah rumah sakit di Kota Tasikmalaya, Kamis (24/6/2021), Uu mengatakan, berkaca dari pengalaman dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, solusi yang terbaik untuk memutus cepat penyebaran Covid di Jawa Barat dengan lockdown.

Read More

Namun, ia menambahkan, memang ada konsekuensi ketika lockdown, yaitu masyarakat harus diberikan bantuan dan berpengaruh juga terhadap perekonomian.

“Saya akan menyampaikan itu ke Pak Gubernur saat rapat. Saya hanya mengusulkan untuk dilockdown, tapi Pak Gubernur yang menentukan,” ungkapnya.

“Dikunci total seperti sebelumnya, tidak PPKM mikro. Karena kalau PPKM mikro ada anggapan daerah saya mah tidak dilockdown jadi bisa ke daerah lain,” tegasnya.

“Ya lockdown bisa seminggu atau 10 hari, asal semua taat dan patuh. Kalau sudah putus rantai penyebarannya baru kita action lagi kegiatan,” jelasnya dikutip Ayo Bandung.

Lockdown Terkendala Anggaran

Lockdown Jawa Barat menghadapi kendala anggaran. Saat ide lockdown muncul di tengah lonjakan kasus Covid-19, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengemukakan Jawa Barat sudah tidak punya anggaran.

“Lockdown itu, pada dasarnya kami akan mengikuti arahan dari pemerintah pusat,” ujar Kang Emil –sapaan Ridwan, Senin (21/6/2021).

Di sisi lain, Emil mengaku heran istilah lockdown kembali digemakan. Menurutnya, Indonesia menggunakan istilah “PSBB”, bukan lockdown.

“Sebenarnya enggak ada istilah lockdown. Saya juga bingung kenapa dihidupkan lagi istilah lockdown karena dulu disepakati yang namanya lockdown itu bahasa Indonesianya adalah PSBB atau pembatasan sosial berskala besar,” tuturnya.

Menurutnya, jika lockdown atau PSBB diterapkan, pemerintah harus siap untuk kebutuhan pangan warga dań kebutuhan lainnya.

“Dan kami dari Jabar anggaran memang sudah tidak ada. Jadi kalaupun itu diadakan, maka dukungan logistik dari pusat harus betul sudah siap baru kami akan terapkan di Jawa Barat,” jelasnya dikutip Detikcom.

Lockdown atau karantina wilayah adalah penerapan karantina terhadap suatu daerah atau wilayah tertentu dalam rangka mencegah perpindahan orang, baik masuk maupun keluar wilayah tersebut. Lockdown dapat diartikan sebagai penutupan akses di sebuah area, baik itu akses masuk maupun akses keluar.*

 

Related posts