Tips Mengelola Keuangan Saat Pandemi

Tips Mengelola Keuangan

Katalis.net, Jakarta — Bagaimana cara mengatur uang yang terbatas saat pandemi Covid-19? Bagaimana upaya pembagian dana yang seimbang di tengah kondisi pandemi ini?

Perencana Keuangan, Prota Hapsari Ghozie, berbagi tips mengelola keuangan saat pandemi.

Ia mengungkapkan, ada tiga pos untuk alokasi gaji di masa waspada atau di tengah pandemi.

Pertama, pos kebutuhan hidup dengan alokasi gaji 70 persen. Pada pos ini berisi alokasi dana yang dikeluarkan untuk zakat, biaya hidup+cicilan, transportasi, kesehatan (beli bahan pencegahan virus, seperti hand sanitizer, masker, dan antiseptik), dan belanja bulanan.

Kedua, pos menabung atau saving dengan alokasi gaji 30 persen. Dalam pos kedua berisi alokasi dana yang dikeluarkan untuk dana darurat, menabung pembelian besar, dan investasi.

Ketiga, pos hiburan. Pos ini menjadi alternatif pengeluaran di saat pos pertama yang membengkak.

Read More

Prita juga menyarankan agar masyarakat mengambil opsi cicilan yang tidak lebih dari 30 persen dari gajinya.

“Porsi cicilan sudah tidak sehat yaitu 50 persen dari gajinya, sebelum orang itu terkena pengurangi gaji. Harusnya maksimal 30 persen dari gajinya, ya makanya kerepotan,” ujar Prita.

Solusinya, Prita menyarankan kepada masyarakat untuk mengikuti program relaksasi KPR.

“Terkait cicilan, menabung, dan dana darutat, kalau dipecah-pecah lagi di dalamnya terlalu tidak realistis. Itu yang harus bisa dikelola setiap rumah tangga,” lanjut Prita.

Gaji Penghasilan

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group, Andy Nugroho, juga berbagi tisp mengelola keuangan saat pandemi.

Ia menyampaikan, ada sejumlah hal dalam pembagian dana yang harus diprioritaskan masyarakat dalam menghadapi situasi pandemi.

“Makanan sehat dan suplemen kesehatan, asuransi kesehatan, kuota internet, dan pembayaran kewajiban seperti cicilan utang atau kredit,” ujar Andy.

Ia menjelaskan, pentingnya memprioritaskan makanan sehat dikarenakan tubuh kita harus dijaga kesehatannya agar tetap fit dan jika mengalami sakit sudah ada asuransi, sehingga tidak terlalu banyak pengeluaran.

Kuota internet juga penting di saat pandemi. Sebab, sejumlah karyawan dan pelajar harus melakukan kerja dari rumah atau “work from home”.

Andy juga membagikan sejumlah tips untuk pembagian dana dalam kondisi darurat seperti saat ini.

1. Hitung ulang semua kebutuhan kita, sehingga bisa mendapatkan gambaran total pengeluaran

2. Hitung ulang semua pemasukan, dan perhitungkan apakah masih bisa untuk mencukupi kebutuhan

3. Buat list skala prioritas kebutuhan yang sangat penting dan harus dipenuhi. Misalnya jika tidak terpenuhi maka kita akan meninggal atau hidup akan tidak bisa berjalan normal

4. Bila pemasukan dirasa sudah tidak seimbang dengan pemasukan, maka buat list aset ataupun barang yang bisa dilepas

5. Berusaha negosiasi ke pihak bank/leasing untuk mendapatkan relaksasi pembayaran cicilan.

Terkait tips tersebut, Andy menyampaikan, jika memang dana yang tersedia pasca-pembayaran cicilan-cicilan sudah sangat mepet, maka diupayakan masyarakat membuat skala prioritas.

“Karena makan dan kebutuhan seperti susu anak sangat penting, maka relakan untuk melepas mobilnya. Sementara KPR tetap dipertahankan sebagai tempat bernaung bagi keluarga,” katanya. (Kompas)

Related posts