
Katalisnet.com, Bandung — Himpunan Artis Penyanyi dan Musisi Indonesia (HAPMI) Kota Bandung berbenah agar lebih esksis dan terasa oleh anggota pada kepengurusan periode 2020-2024 yang dipimpin Arief Syaifudin.
Arief yang juga Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung menegaskan HAPMI merupakan wadah silaturahmi bagi para anggota.
“Bandung ini merupakan gudangnya artis, musisi, dan penyanyi. Bila ada wadah bersilaturahmi, biasanya akan muncul sebuah karya,” ujarnya.
Dikatakannya, langkah-langkah yang dibuat oleh kepengurusan HAPMI tahun kemarin terkendala pandemi Covid-19.
Pada 14 Februari 2021, HAPMI Kota Bandung akan launching kantor kesekretariatan di Balubur Town Square (Baltos) Jalan Taman Sari Kota Bandung.
Selama ini, dana aktivitas HAPMI berasal dari udunan atau rereongan para anggota dan pengurusnya.
“Jadi ada nilai kebersamaan yang tinggi, tanggung jawab yang sama, karena kalau saya bergerak sendiri tidak akan jadi apa-apa,” katanya.

HAPMI berencana menggelar annual event, baik bulanan maupun tahunan. Dengan adanya acara itu, diharapkan para musisi dan penyanyi bisa meramaikan Kota Bandung.
Eksistensi organisasi ini pun bisa terlihat oleh masyarakat luas. Ekonomi kreatif akan muncul seiring adanya simbiosis mutualisme antara pelaku seni di Kota Bandung dengan stakeholder.
Mendorong Kesetaraan Upah bagi Pelaku Seni
Sama halnya dengan tenaga kerja yang lain, pekerja seni pun mempunyai hak upah yang sama. Mereka juga harus mendapatkan perlindungan asuransi.
“Untuk itu, HAPMI sudah bekerja sama dengan Jamsostek, sehingga para pelaku seni bisa mendapat perlindungan saat bekerja,” kata Arief.
“HAPMI akan mendorong para pengusaha yang membutuhkan jasa pelaku seni, untuk menjadi pekerja formal dengan adanya surat kontrak kerja sama.”
Dengan adanya kebijakan pemerintah yang baru, harus ada musyawarah antara pelaku seni dan pengusaha, agar ada win win solution bagi kedua belah pihak.
“Mudah-mudahan ini menjadi angin segar bagi para pelaku seni di Kota Bandung. Tinggal apa yang menjadi rencana kerja HAPMI kedepan ini bisa cepat disosialisasikan. Walaupun masih dalam keadaan pandemi, adanya teknologi media online bisa menjadi solusi. Dengan demikian segala manfaat HAPMI bisa dirasakan oleh semua pelaku seni di Kota Bandung,” pungkasnya.*