Jawa Barat menempati peringkat pertama atau terbesar secara nasional. Total jumlah proyek 5.115, berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 40.358 orang.
Katalisnet.com, Bandung — Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Barat (DPMPTSP Jabar) memaparkan realisasi capaian investasi jabar semester I thn 2021.
Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/8/2021), Kepala Dinas DPMPTSP Jabar, Noneng Komara, mengatakan, realisasi investasi Jawa Barat di Triwulan II tahun 2021 total PMA dan PMDN adalah Rp. 35,32 triliun atau 16% dari realisasi investasi nasional.
“Jawa Barat menempati peringkat pertama atau terbesar secara nasional. Total jumlah proyek 5.115, berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 40.358 orang. Naik sebesar 13,50% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020,” jelasnya.
Secara rinci, lanjut Noneng, untuk PMA terealisasi 23,18 triliun atau setara 20% dari realisasi nasional. Jumlah proyek 1.987. Menyerap tenaga kerja sebanyak 6.259 orang.
“PMDN Jawa Barat menempati peringkat kedua nasional dengan nilai Rp. 12,14 triliun setara 11% dari realisasi nasional,” tegasnya.
Ia memaparkan, jumlah proyek 3.128. Menyerap tenaga kerja 16.680 orang. Realisasi investasi pada semester 1 total PMA dan PMDN Jawa Barat berhasil merealisasikan invetsasi sebesar Rp. 72,46 triliun atau jika dipresentasekan 16,4% dari realisasi nasional. Tahun ini ada kenaikan Rp. 14,6 triliun dibandingkan periode yang sama dengan tahun lalu.
“Jumlah proyek 8.714. Di bawah kami ada ibu kota DKI, Jatim, Banten, dan Jateng di 5 besar realisasi semester 1. Realisasi investasi semester 1 jawa barat telah merealisasikan 56,90% dari target Rp. 127,34 triliun yang diberikan Kementerian Investasi/BKPM RI.”
Target Dinas PMPTSP Jabar setelah perubahan rencana strategis periode tahun 2018-2023 Jawa Barat telah merealisasikan 71,06% dari total Rp 101,97 triliun.
Perolehan PMA pada semester 1, Jawa Barat berhasil mencapai Rp. 44,27 triliun atau 19,4% dari realisasi nasional Jumlah proyek 3.748. Penyerapan tenaga kerja sebanyak 34.491 orang.
Perolehan PMDN pada semester 1, kami berhasil merealisasikan Rp. 28,19 triliun atau 13,2% realisasi nasional. Jumlah proyek 4.966. Penyerapan tenaga kerja 23.622.
Dikemukakan pula lima kota/kabupaten dengan realisasi investasi terbesar pada semester 1, yaitu Kabupaten Bekasi Rp23,3 triliun atau 32%; Kabupaten Karawang Rp13,8 triliun atau 19%; Kota Bandung Rp8,0 triliun atau 11%; Kabupaten Bogor Rp6,1 triliun atau 9%; Kabupaten Subang Rp3,8 triliun atau 5%; dan kota/kabupaten lainnya Rp17,5 triliun atau 24%.
Lima sektor dengan realisasi investasi terbesar pada semester 1, 1. Sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp 17,0 triliun atau 23%; sektor industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain sebesar Rp12,3 triliun atau 17%; 3.
Lalu transportasi gudang & telekomunikasi Rp8,1 triliun atau 11% dan sektor industri makanan Rp6,3 triliun atau 9%; sektor konstruksi sebesar Rp5,0 triliun, dan sektor lainnya Rp23,8 triliun atau 33%.
Sebanyak 10 negara menjadi investor terbesar di Jawa Barat pada semester 1 tahun 2021. Mereka adalah Korea Selatan Rp 10,49 triliun dengan 357 perusahaan 721 proyek dan 13.288 tenaga kerja, lalu Jepang dengan investasi sebesar Rp6,83 triliun dengan 673 perusahaan 1800 proyek dan 6.888 tenaga kerja, dan RRT atau China dengan investasi sebesar Rp6.28 triliun dengan 72 perusahaan 156 proyek dan 3.211 tenaga kerja.
Kemudian urutan keempat sampai sepuluh diisi oleh Belanda, Singapura, Hongkong, Swiss, Amerika Serikat, Taiwan, dan Perancis.
Di bagian akhir, Noneng menyebutkan ada 4 Program Ekosistem Investasi, yaitu peresmian Gedung West Java Investment Hub (WJIH), Formalisasi UMK, Cinematograpy of Investment Festival, dan Raperda Investasi dan Kemudahan Berusaha.*