Dasar-Dasar Jurnalistik

Istilah jurnalistik atau jurnalisme (journalism) identik dengan media, wartawan, dan berita. Berikut ini dasar-dasar jurnalistik. Catatatan ASM Romli.

Pengertian Jurnalistik

Katalisnet.comJurnalistik adalah ilmu, aktivitas, dan keterampilan yang terkait dengan penyampaian pesan (komunikasi) melalui media massa.

Pesan dalam komunikasi jurnalisme adalah informasi tentang sebuah peristiwa aktual, faktual, dan menarik yang disebut berita (news).

Di era internet saat ini, semua orang bisa membuat dan menyebarkan informasi melalui media sosial.

Jika memiliki dasar-dasar jurnalistik, maka sharing informasi di media sosial oleh warganet akan memiliki kualitas yang baik layaknya informasi yang dibuat wartawan profesional.

Dasar-dasar jurnalistik yang harus dipahami meliputi sejarah, pengertian, produk, dan bahasa, dan etika jurnalistik.

Read More

Contents

Konsep Dasar Jurnalistik

Konsep jurnalisme sendiri meliputi tiga unsur, yaitu knowledge, skill, dan attitude. Wartawan wajib memenuhi ketiga unsur ini.

1. Knowledge

Knowledge yaitu pengetahuan dan pemahaman tentang sejarah, pengertian, ruang lingkup, dan kode etik jurnalistik, termasuk peraturan pemerintah tentang pers atau media.

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “what” (apa). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan, penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior).

2. Skills

Skills jurnalistik adalah keterampilan atau keahlian dalam meliput, mengumpulkan fakta, wawancara, menulis berita, menyunting naskah berita, dan mempublikasikannya di media massa.

Menurut Dunette (1976), keterampilan berarti mengembangkan pengetahuan yang didapatkan melalui training dan pengalaman dengan melaksanakan beberapa tugas.

Robbins (2000) membagi keterampilan menjadi 4 kategori:

  1. Basic Literacy Skill: Keahlian dasar yang sudah pasti harus dimiliki oleh setiap orang seperti membaca, menulis, berhitung serta mendengarkan.
  2. Technical Skill: Keahlian secara teknis yang didapat melalui pembelajaran dalam bidang teknik seperti mengoperasikan komputer dan alat digital lainnya.
  3. Interpersonal Skill: Keahlian setiap orang dalam melakukan komunikasi satu sama lain seperti mendengarkan seseorang, memberi pendapat dan bekerja secara tim.
  4. Problem Solving: Keahlian seseorang dalam memecahkan masalah dengan menggunakan loginya.

3. Attitude

Attitude terkait sikap profesional jurnalis dalam melaksanakan tugasnya dengan menaati kode etik jurnalistik, terutama etika peliputan dan pemberitaan.

Thustone berpendapat bahwa sikap merupakan suatu tingkatan afeksi, baik bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis, seperti: simbul, prase, slogan, orang, lembaga, cita-cita dan gagasan. (LinkedIn).

Pengertian Jurnalistik

Jurnalistik adalah salah satu aktivitas komunikasi yang meliputi seluruh kegiatan penelusuran, pengolahan dan penyampaian informasi yang memiliki nilai sebagai sebuah berita dengan menggunakan media massa sebagai sarana penyajiannya.

Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang: sebagai proses, teknik, dan ilmu.

Sebagai proses, jurnalistik adalah “aktivitas” mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis).

Sebagai teknik, jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau “keterampilan” (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.

Sebagai ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa. Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri.

Sebaga ilmu, jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.

Hal yang juga membedakan jurnalistik dengan aktivitas komunikasi lain, adalah bahwa informasi yang ditelusuri, diolah dan kemudian disajikan kepada publik harus memiliki nilai sebagai sebuah berita.

Wartawan

Orang yang melaksanakan aktivitas jurnalistik disebut wartawan atau jurnalis. Per definisi, wartawan adalah orang yang melaksanakan aktivitas jurnalistik secata rutin (UU No. 40/1999 tentang Pers).

Pengertian praktisnya, wartawan atau jurnalis adalah seseorang yang menulis, mengedit, dan menghasilkan berita dan informasi yang diterbitkan di surat kabar, majalah, di Internet, televisi, dan radio.

Jurnalis dapat menjadi penulis, reporter, fotografer, videografer, penyiar, editor, produser dan penerbit. Informasi disebarluaskan di mana-mana!

Dengan banyaknya perangkat media elektronik yang tersedia untuk umum, Anda bisa mendapatkannya di mana saja.

Media sosial kini dianggap sebagai sumber informasi. Apakah Anda seorang profesional atau amatir, jika Anda menyampaikan informasi, Anda berpartisipasi dalam jurnalisme.

Di sebuah media, struktur organisasi wartawan –disebut bagian redaksi (editor department)– umumnya sebagai berikut:

  1. Pemimpin Redaksi (Editor in Chief/Chief Editor)
  2. Redaktur Pelaksana (Managing Editor)
  3. Redaktur (Editor)
  4. Reporter
  5. Koreponden
  6. Kontributor

Semua orang yang terlibat di bagian redaksi atau bidang pemberitaan –pemimpin redaksi hingga kontributor– disebut wartawan atau jurnalis.

Pengertian Berita

Berita (news) adalah produk utama jurnalistik atau karya utama jurnalis. Per definisi, berita adalah laporan peristiwa terkini (aktual), faktual (kejadian nyata), dan menarik.

Secara bahasa, news (berita) adalah “informasi yang baru diterima atau penting, terutama tentang peristiwa baru atau penting” (newly received or noteworthy information, especially about recent or important events).

Tidak semua informasi dapat dikategorikan sebagai sebuah berita. Informasi yang masuk kategori berita adalah laporan peristiwa aktual, faktual, dan menarik dan memiliki pengaruh bagi kehidupan publik.

J.G. Stovall dalam Journalism (Pearson Education, Boston, 2005) mengungkapkan tujuh karakteristik suatu informasi layak diklasifikasikan sebagai sebuah berita:

1. Berdampak.

Informasi yang memiliki dampak terhadap aktivitas sehari-hari masyarakat bahkan secara fundamental mempengaruhi seluruh sistem di mana masyarakat itu berada.

2. Dibatasi tenggat waktu.

Suatu informasi menjadi kurang penting jika sudah terlalu lama berlangsung namun baru saja diulas.

3. Selebritas.

Keterkenalan seseorang sebagai daya tarik.

4. Proksimitas.

Kedekatan geografis dan atau psikologis dengan pembaca/ pemirsa akan menjadikan suatu informasi mendapat atensi yang besar.

5. Bermuatan konflik.

Informasi akan menarik ketika di dalamnya memuat unsur-unsur yang saling berbeda.

6. Unik.

Sesuatu yang biasa-biasa saja tidak akan mendapat perhatian dibandingkan yang berbeda bahkan tidak lazim

7. Isu kekinian.

Hal yang sedang menjadi fokus perbincangan, akan menarik untuk dikemukakan di depan publik.

Dalam literatur jurnalistik, karakteristik berita di atas dikenal dengan istilah nilai berita (news values), yaitu kriteria untuk menilai apakah sebuah kejadian atau peristiwa cukup penting dan layak diliput dan diberitakan.

Jadi, sebuah kejadian layak diberitakan jika memenuhi salah satu unsur di atas. Berikut ini bagan atau gambar nilai berita:

News Values Nilai Berita

 

Setelah sebuah peristiwa memenuhi minimal salah satu nilai berita di atas, maka wartawan menyusun laporannya dengan mengacu pada elemen pemberitaan yang dikenal dengan formula 5W1H:

  1. What is the story about – Apa yang terjadi (nama peristiwa/nama acara).
  2. Where is it happening – Di mana terjadinya (lokasi peristiwa)
  3. Who is involved – Siapa yang terlibat (pelaku, korban, pengisi acara, sakdi, dll.)
  4. When will it or did it happen – Kapan kejadiannya (waktu, hari dan tanggal)
  5. Why is it happening – Kenapa peristiwa itu terjadi (latar belakang, motivasi, tujuan).
  6. How did it all come about or how will it occur – Bagaimana kejadiannya (prosed, detail peristiwa).

Sebuah laporan atau informasi akan lengkap jika sudah memenuji keenam elemen tersebut.

5w1h

Media Jurnalistik

Karya jurnalistik (berita, artikel, feature, termasuk foto dan video) dipublikasikan melalui media, yakni media massa (mass media) –disebut juga media jurnalistik dan pers.

Media massa dibagi menjadi tiga jenis: cetak, penyiaran, dan online.

1. Media Cetak

Media cetak (print media) yaitu surat kabar atau koran, tabloid, dan majalah. Komponen media cetak terdiri dari verbal dan visual.

Verbal adalah kata-kata. Hal ini melibatkan kemampuan jurnalis untuk memilih dan menyusun kata-kata (naskah) sehingga melahirkan karya jurnalistik yang komunikatif.

Visual menyangkut desain, layout, atau reka bentuk sehingga teksnya mudah dibacadan menarik.

2. Media Penyiaran

Disebut juga media elektronik, media penyiaran (broadcast media) terdiri dari radio dan televisi.

Media penyiaran menekankan pada dimensi verbal, teknologi, dan dramatisasi. Verbal adalah kemampuan jurnalis untuk memilih dan menyusun kata sehingga melahirkan karya jurnalistik yang komunikatif. Teknologi adalah pemanfaatan teknologi yang memudahkan diterimanya pesan, baik bersifat audio, audiovisual, dan komputer.

Dramatisasi adalah kemampuan memadukan naskah dengan audio/ audiovisual sehingga diserap oleh indra pendengar/ pemirsa lebih optimal.

3. Media Online

Disebut juga media siber (cyber media), media online adalah segala jenis media yang tersaji di internet. Untuk mengaksesnya membutuhkan koneksi internet.

Dalam konteks jurnalistik, yang dimaksud media online adalah situs web berita atau portal berita, seperti detik.com, republika.co.id, liputan6.com, cnnindonesia.com, dll.

Kelebihan media online adalah pemberitaan cepat, real time, dan multimedia, serta dapat diakses kapan dan di mana saja dengan bantuan perangkat (komputer atau ponsel cerdas) yang terkoneksi ke internet.

Demikian dasar-dasar jurnalistik. Di jurusan ilmu jurnalistik, mahasiswa yang menjadi calon wartawan dibekali pengetahuan dan keterampilan kode etik jurnalistik, teknik reportase, teknik menulis berita, teknik wawancara, editing, dll.*

 

Related posts