Cari Kerja Akan Lebih Sulit Pascapandemi

pengangguran

Katalis.net, Jakarta — Pencari kerja, khususnya generasi muda, akan menghadapi tantangan yang lebih berat untuk mendapatkan pekerjaan pasca pandemi Covid-19.

Menurut Country Leader of Communications and Public Affairs PT Johnson & Johnson Indonesia, Devy Yheanne, selain dengan pencari kerja pemula lainnya, mereka juga akan bersaing dengan para pekerja terdampak pandemi yang juga tengah mencari pekerjaan baru.

Dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (28/8/2020), Devy menuturkan, pihaknya akan mendorong generasi muda agar dapat memiliki kemampuan yang lebih mumpuni dalam berkompetisi di pasar kerja untuk memperoleh pekerjaan pertama yang layak serta dapat membangun karir dalam sebuah perusahaan.

“Inisiatif ini juga dilakukan sebagai upaya kami secara tidak langsung untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam upayanya mengatasi pengangguran muda serta mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dalam mendorong kesempatan, untuk mendapatkan pekerjaan penuh dan produktif yang layak bagi orang-orang muda,” tuturnya.

Dikemukakan, saat ini Indonesia tengah dihadapkan dengan tingginya angka pengangguran muda.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2020 menyatakan, tingkat pengangguran terbuka tertinggi datang dari kelompok usia 15-24 tahun sebesar 16,28 persen. Bahkan, angka dari kelompok ini selalu menempati posisi puncak selama 3 tahun terakhir.

Read More

Selain itu, tingkat pengangguran muda (kelompok usia 15-24 tahun) Indonesia juga tercatat selalu menempati posisi tertinggi kedua di kawasan Asia Tenggara sejak dua setengah dekade lalu setelah Brunei Darussalam.

Ketidaksesuaian antara keterampilan yang dibutuhkan perusahaan dengan yang dimiliki pencari kerja menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka pengangguran muda. (JP)

 

Related posts